Tribun Sumatera.com – Bengkulu Selatan ” Tidak ada kejelasan status guru di sekolah SD Muhammadiyah durian sebatang kecamatan kedurang , 11 orang dari 13 guru honorer mengundurkan diri , Kedurang Jum,at 25 November 2022
“Kami mengundurkan diri karna tidak ada kejelasan kami sebagai guru honorer” tandas salah satu honorer
Ditambahkan juga oleh honorer yang lain yang enggan disebutkan namanya mengatakan “Salah satu contoh pada saat pendataan guru non asn kami tidak bisa jalur khusus walaupun kami sudah tahunan honor , kami bisa ikut melalui jalur umum,di karenakan sekolahan kami swasta , padahal saya sudah honor selama 17 tahun,Kami sebagai guru honorer berharap ada kejelasan masa depan kami ” kelu salah satu Honorer
“Kami pernah menghadap diknas,orang dinas bilang bisa dinegerikan kalau ada 3 surat rekomendasi penyerahan dari muhammadiyah,diantaranya dari cabang muhammadiyah durian sebatang,dari pimpinan daerah muhammadiyah bengkulu selatan dan pimpinan wilayah Muhammadiyah provinsi.”ujar honorer
“Dan pada saat kami bicarakan ke pak irlanto sebagai kepala sekolah beliau bilang tidak bisa karna ini milik yayasan , silahkan kalau masyarakat mau bikin sekolah negeri di belakang atau dimana,dan kepada kalian guru honorer silahkan mengajukan mundur kalau tidak mau lagi mengajar,makanya kami ramai2 mengundurkan diri,” jelas Honorer
” Padahal kami tau pak irlanto sendiri ikut Tes P3K jalur umum kouta SD Negeri pajar bulan , artinya seandainya lulus beliau tidak akan mengajar di SD Muhammadiyah Durian Sebatang ini ada apa ” tandas guru honorer yang lain,
Saat di konfirmasi kepala sekolah irlanto spdi ” membenarkan adanya surat pengunduran diri beberapa guru honorer Dan sudah 20 an siswa yang telah mengajukan surat pindah kesekolah lain , Alasan pengunduran diri guru honorer karna sudah belasan tahun honor,tapi tidak bisa mengajukan P3K jalur khusus harus jalur umum dan saya sudah sampaikan sekolah ini swasta milik yayasan tidak bisa dinegerikan.” Tutup Irlanto
Saat kami konfirmasi kepihak pemerintahan desa durian sebatang melalui sekdes durian sebatang Danda toheri menyampaikan ” kami pemerintah desa sudah pernah melakukan musyawarah Akbar dengan masyarakat ,hasil musyawarah tersebut mendapatkan kesepakatan dari masyarakat yaitu poling tanda tangan persetujuan per KK warga untuk di negerikan, alhamdulilah 95% masyarakat setuju untuk menegerikan SD muhamadiyah ini..akan tetapi untuk kepengurusan ke atas masih tersendat dikarenakan pihak cabang tidak bersedia mengeluarkan surat/ pernyataan penyerahan aset tersebut kepada masyarakat.ujarnya ” tutup Danda Toheri .(Disit)