Poto Dokumentasi BPBD BS
Bengkulu Selatan – Tribun Sumatera.com – BPBD Bengkulu Selatan Hingga hari ketiga, Jumat (23/2/2024) sore, tiga dari empat perempuan warga Kecamatan Kedurang Bengkulu Selatan yang dilaporkan terseret arus Sungai Kedurang pada Rabu (21/2/2024) lalu belum juga ditemukan.
Meski sebelumnya warga sempat melihat 2 tubuh yang terseret derasnya aliran Sungai Kedurang. hingga kemarin warga bersama tim penyelamat belum dapat melakukan evakuasi karena cuaca dan kondisi aliran sungai yang masih besar.
Kalaksa BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi, S.Pi, mengatakan tim pencari yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI/Polri serta tagana kembali ditambah jumlahnya untuk mempercepat upaya pencarian korban. Bahkan rute pencarian diperluas hingga ke Kabupaten Kaur dan Seluma.
“Hingga saat ini, baru satu orang korban atas nama Sunaidah (50) yang sudah ditemukan pada Kamis (22/2/2024) pagi. Sementara tiga korban lainnya belum ditemukan dan masih kami cari. Pencarian sudah diperluas ke laut dan bibir pantai,” ujarnya kepada Rasel, kemarin.
Lanjut Hen Yepi, peralatan pencarian mulai dari perahu karet, boat hingga deteksi juga sudah ditambah.
Hanya saja, tim belum mendapatkan titik akurat lokasi korban hanyut. Bahkan, tim yang berjaga di posko Muara Pantai Kedurang selalu stanby 24 jam penuh.
“Petunjuk mengarah posisi korban belum ada. Untuk saat ini kami fokus menyusuri tepian pantai dengan harapan korban sudah menepi ke pinggir dan dalam kondisi selamat,” terangnya
Sementara untuk pemantauan jalur udara, Hen Yepi mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Basarnas Bengkulu Selatan mengerahkan drone ke tengah laut.
Hanya saja, dari pantauan karema pesawat tanpa awak tersebut, belum ada tanda khusus yang menuju ke para korban. “Dari atas juga belum terlihat, makanya kami gencar mencari dengan perahu,” imbuh Hen.
Sekedar mengingatkan, Rabu (21/2) sekitar pukul 14.15 WIB lalu, empat perempuan Kecamatan Kedurang yakni, Sunaida (50) yang juga isteri Kades Tanjung Negara, Mardini (46) warga Desa Keban Agung II, Musdiana (40) warga Desa Tanjung Negara serta Mak Fitri isteri dari Jamli (57), warga Durian Sebatang dikabarkan hanyut diseret arus Sungai Kedurang saat ingin pulang ke rumah dari memanen jagung milik Kades Tanjung Negara.
Nahas ketika keempat korban berada di tengah badan sungai, debit air tetiba meninggi dan menyeret keempat korban. Hal itu diduga lantaran kondisi hujan di bagian hulu sungai. (BPA)