Desa Muara Danau Kembali Berulah ” Pembelian Alkes covit19 Dan Pembuatan Web Desa Di Duga Mark Up “

oleh -1,708 views

Tribun Sumatera.com. Bengkulu Selatan – Dugaan pengelembungan dana Desa Muara danau kecamatan seginim mulai Terkuak ,ini berdasar kan hasil investigasi Tim Sekber Media di mana beberapa item kegiatan pembuatan web desa muara danau hingga memakan dana mencapai 17 juta serta pembayaran WiFi mencapai 2 juta satu bulan ,

Selain itu untuk anggaran penanggulangan bencana 8% Yang sudah terealisasi untuk pembelian masker, sanitizer, disinfektan dan item lainnya , di duga melampaui harga dari desa lainnya seperti desa Sukaraja di kecamatan yang sama yang jauh lebih rendah pembelian nya , sehingga oknum pemdes Muara Danau teridikasi mencari keuntungan pribadi dari dana tanggap darurat covit19,

Di mana pemdes Muara Danau dalam pembelian masker mencapai 60 ribu per box sedangkan desa Sukaraja hanya 35 ribu perbox sehingga menimbulkan selisih yang signifikan , selain itu dalam pembelian tisu desa Muara danau mengangarkan 25 ribu satu kotak sedangkan desa Sukaraja hanya 8500 satu kotak , begitu juga pembelian item lainnya sangat jauh melampaui harga pembanding,

Yang lebih mengejutkan di mana dana makan minum relawan yang menelan dana yang cukup pantastis mencapai 37 juta ,

padahal seharusnya di tenga bencana ini tidak lah sewajarnya Masih memanfaatkan untuk mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain , walaupun memang benar anggaran itu sulit di audit di karenakan habis pakai,

Saat Tim Sekber Media mengkonfirmasi TPK saudara Robi sapaan akrab nya membenarkan semua temuan di atas ” betul kami pihak desa membuat web 17 juta dan bayar WiFi 2 juta satu bulan , jujur saya tidak tahu kalau harga sebenar nya dalam pembuatan web dan jenis WiFi apa sehingga pembayaran nya segitu ” ujar Robi dengan nada gugup,

Lebih lanjut Robi menjelaskan ” kalau soal dana 8% saya banyak lupa pak , tapi memang itu harga yang saya beli ” tutup Robi

Di tempat terpisah tim investigasi sekber media Aslan Hasibuan angkat bicara ” kalau menurut keterangan di atas benar , berarti pemdes Muara Danau sudah terindikasi mar up harga satuan , ini tidak di benarkan karena mencari keuntungan pribadi dari dana desa ,sebab kenapa desa lain bisa lebih renda pembelian nya sehingga menjadi pertanyaan kebenaran harga desa muara danau ini ” ujar Aslan Hasibuan

Baca :

Lebih lanjut Aslan Hasibuan mengatakan ” terkait pembuatan web yang mencapai 17 juta ini di pastikan Mark up harga sebab kalau setahu saya pembuatan web untuk Media online saja sudah lengkap perizinan cuma 10 juta apa lagi desa muara danau ini cuma membuat web saja yang saya perkirakan cuma memakan dana 3 juta paling mahal ,untuk itu saya minta APH turun langsung mengaudit dana desa muara danau ini ,Sebab seharus nya program bencana covit19 ini harus di lakukan yang sebenarnya bukan di gunakan kesempatan mencari keuntungan pribadi atau golongan kalau ini di lakukan sangat mencoreng nama desa muara danau di provinsi Bengkulu ini ,jadi kami harap kan sekali untuk pihak APH , inspektorat, DPMD,dan Bupati Bengkulu Selatan untuk menindak lanjuti persoalan ini di karenakan sudah banyak persoalan di desa Muara Danau ini , dalam waktu dekat kita akan laporkan ke APH pemdes Muara Danau ini ” ini tegas Aslan Hasibuan,

Setelah berita terbit upaya konfirmasi dengan pihak kecamatan serta pihak terkait terus di upayakan.BPA

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.