Tribun Sumatera.com – Bengkulu Selatan ” Bengkulu selatan .proyek pembuatan bak penampungan air ,di desa kuripan tepatnya di hamparan persawahan matai yang di kerjakan secara swakelola oleh kelompok tani karya baru yang di ketuahi yahirman yang pada wak itu merangkap sebagai perangkat desa desa kuripan ,,kegiatan yang menggunakan dana negara sebesar RP 87 juta itu banyak meninggal kan masalah ,,dari hasil investigasi tim sekber media pada hari sabtu 15 maret 2022 di temukan beberapa kejanggalan ,saluran untuk pemasangan viva tidak selesai ,galian saluran untuk aliran ke sawah tidak selesai di kerjakan ,pondasi bak penampungan air galian terlalu dangkal sehingga di ragukan kekuatannya .
Bendahara kelompok tani karya baru RIO yang juga merangkap sebagai perangkat desa desa kuripan di temui di kantor desa senen menjelaskan ” ya memang benar itu pekerjaan tahun 2021 yang lalu yang di kerjakan kelompok tani karya baru , pada saat itu saya sebagai bendahara tidak banyak mengetahui , karena saya hanya di perintah kan mencairkan uang di bank ” ujar Rio
” setelah saya tarik uang nya saya serahkan ke ketua kelompok yaitu yahirman . untuk pembelian mesin penyedot air itu setau saya di perintakan pptk dari dinas pertanian untuk membeli di toko yang suda jadi mitra dinas pertanian artinya kami sudah di arahkan dari dinas pertanian jelasnya” tutup Rio
Terpisah kades kuripan Hendri mulyadi mengatakan ” saya sebagai kades tentu ada tanggung jawab moral , saya sudah memberikan peringatan secara tertulis untuk memberikan teguran agar pekerjaan tersebut di perbaiki dan di kerjakan sampai selesai agar tidak menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat ” tegas kades.
Saat awak media mengkonfirmasi pihak dinas terkait melalui pesan whatsApp Saudara Ediyanto mengatakan ” memang benar itu kita pengawas nya,dan pekerjaan itu padat karya serta memang belum selesai cuma bisa di selesaikan tahun ini ,kalau bisa jangan lah di muat di berita ” kilah Ediyanto
Terkait persoalan ini tim Sekber Media online Aslan Hasibuan angkat bicara ” melihat pekerjaan ini kuat indikasi penyalahgunaan jabatan di mana bendahara cuma di jadikan topeng saja dalam urusan keuangan dan pembelian mesin di duga sudah di arahkan oleh pihak dinas ” ujar Aslan Hasibuan
” Jadi dalam waktu dekat kita akan menyurati Pihak-Pihak terkait sebab kita menduga bukan di Kuripan ini saja ada pekerjaan seperti ini ,untuk itu APH harus proaktif aktif dalam memberantas Dugaan penyimpangan ini sebab pekerjaan tahun 2021 sampai saat ini belum juga selesai padahal uang sudah di cairkan 100% yang jadi persoalan pelaporan nya kita duga fiktif sebab pada tutup anggaran harus ada laporan ” tutup Aslan Hasibuan
Upaya konfirmasi dengan pihak terkait terus di upayakan.BPA