Poto Dokumentasi
Bengkulu Selatan – Tribun Sumatera.com – Terkait pelayanan PLN Manna terhadap konsumen menjadi bulan bulanan konsumen saat ini, pasalnya banyak konsumen yang mengeluhkan pemasangan meteran listrik dengan modus yang berbeda beda mengakibatkan kerugian konsumen dengan nilai jutaan rupiah.
Beberapa modus yang terjadi diantaranya adanya pemesanan meteran listrik oleh konsumen yang mana, pemesanan tersebut dijadikan nama yang sama di dua meteran yang berbeda, kemudian dengan berjalannya waktu meteran tersebut kembali di putus oleh pihak PLN, dengan alasan peralihan meteran akibat nama ganda tersebut.
Suplianto salah satu konsumen yang menjadi korban menjelaskan bahwa dirinya melakukan pemesanan meteran listrik terhadap pegawai PLN atas nama mulyadi secara resmi dengan mengusulkan namanya sendiri untuk di jadikan atas nama meteran.
Namun disaat pemasangan yang dilakukan oleh pihak PLN dengan mobil resmi operasional PLN, rumah suplianto di datangi oleh pegawai PLN tersebut untuk melakukan pemasangan, hal aneh terjadi saat pemasangan pasalnya nama meteran yang akan di pasang tidak menggunakan nama suplianto, namun atas nama orang lain yang menurut pegawai PLN tidak bakal menjadi masalah.
Suplianto yang se hariannya seorang petani dan tidak terlalu paham dalam berurusan mendengar hal tersebut tidak bermasalah mempersilahkan pemasangan tersebut dilakukan, meskipun bukan atas namanya meteran yang di pasangkan.
“Kejadian ini sangat merugikan kami, sebab begitu meteran kami tidak dapat lagi dilakukan pengisian ulang kami diminta untuk melakukan pembayaran denda jutaan rupiah karena kami di kategorikan lakukan pelanggaran atas nama orang lain yang menjadi nama meteran kami” tutur Supli.
Supli juga menambahkan bahwa seusai denda kami bayarkan, kami juga diminta oleh pihak PLN agar kembali melakukan pemasangan baru dengan bayar kembali, inilah yang menjadi faktor yang menyulitkan yang hingga saat ini belum melakukan pemasangan baru akibat belum memiliki uang untuk pemasangan baru, ungkap Supli.
Terpisah manager PLN Manna Yoza saat di konfirmasi di ruang kerjanya kamis 30 mei 2024 menyatakan hal ini silahkan saja dilaporkan ke polisi karena oknum pegawai tersebut sudah tidak lagi bekerja disini dan saya juga saat itu belum jadi manager di PLN Manna, ungkap Yoza.
Namun akibat manager PLN Manna seolah berdalih tanpa memikirkan kesulitan konsumen, beberapa awak media kembali lakukan investigasi kembali kelapangan dengan turun ke beberapa warga Bengkulu Selatan, ternyata modus tersebut masih juga berlangsung sampai sekarang, dan yang paling sadisnya lagi pegawai PLN malah mengganti nama konsumen yang melakukan usulan pemasangan meteran di ganti dengan nama keluarga PLN itu sendiri.
(Y) Salah satu konsumen PLN Manna yang baru baru ini juga mengalami kejadian yang sama yang membuat dirinya sangat khawatir nantinya juga menjadi korban pemutusan meteran ataupun denda, pasalnya meteran yang beliau pasangkan atas namanya juga di ganti oleh pihak pegawai PLN manna atas nama orang lain.
Tono sebagai salah satu penggiat di kabupaten Bengkulu Selatan angkat bicara” sesuai pernyataan manager PLN yang menyatakan bahwa kejadian yang terjadi bukan disaat dirinya sebagai manager dan pegawainya juga sudah tidak bekerja lagi, itu dinilai sebagai bukti tidak bertanggung jawab terhadap konsumen.
“Nah kalau memang manager PLN Yoza ingin kejadian yang terjadi di saat kepemimpinannya kita terus bekerja untuk mengumpulkan bahannya dan kini sudah kita temukan toh juga Yoza masih buat alasan bahwa itu adalah cara pegawainya membantu konsumen” terang Tono.
Tono juga menambahkan bahwa mereka akan mencoba menghubungi bila di perlukan akan bersurat juga dengan pimpinan PLN di pusat atas keluhan konsumen ini, karena berbagai jawaban yang di lontarkan manager PLN saat ini Yoza patut diduga tidak bertanggung jawab dalam bekerja, serta tidak melindungi konsumen. (Bpa)