Tribun Sumatera.com – Seluma ” Peserta seleksi calon perangkat Desa Tebat Sibun, Kecamatan Talo Kecil Kabupaten Seluma memprotes hasil seleksi kepanitiaan karena diduga ada indikasi kecurangan dan nepotisme yang dilakukan oleh panitia dan tim penguji seleksi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat (PMD) Kabupaten Seluma.
Ada beberapa poin protes yang menjadi tuntutan mereka ke pihak panitia dan tim penguji, salah satunya jadwal pendaftaran yang hanya diberikan selama 5 hari. Tiga hari masa kerja dan dua hari dihari libur. Selanjutnya, tiga kali jadwal seleksi ada terjadi pembatalan.
“Sudah nampak ada dugaan kecurangan dan nepotisme yang dilakukan tim penguji dan panitia. Selain hari pendaftaran yang singkat, dan adanya terjadi pembatalan sebanyak tiga kali. Yang pertama tanggal (Selasa 11/10) dengan dalih anggaran tidak ada, yang kedua hari jumat tanggal (21/10) pukul 17.30 wib terjadi pembatalan lagi dengan dalih tidak sesuai prosedur dan yang ketiga sudah dijanjikan tes pada Senin (24/10) pukul 14.00 wib, namun ternyata kembali diundur hingga pukul 16.00 wib. Ini yang jadi pertanyaan kami,”tegas desana kepada wartawan. Senin 24 Oktober 2024.
Lanjutnya, seleksi yang dilakukan pada hari ini terkesan hanya pormalitas saja, mengingat kondisi yang tidak memungkinkan dengan kondisi malam hari, hujan dan mati lampu. Sehingga indikasi kecurangan yang dilakukan panitia dan tim penguji tersebut terlihat jelas.
“Kita sudah prediksi orang-orang yang lulus tersebut. Karena sebelumnya sudah ada informasi terkait kecurangan yang dilakukan peserta terhadap oknum penguji. Selanjutnya, pada saat pengumuman hasil panitia dan penguji memaksa untuk penandatangan yang tidak kami ketahui, saat kami tanya mereka enngan memberi tahu, tetap memaksa tandatangani . Herannya hasil seleksi tersebut tulisannya seperti anak SD saja,”ujarnya.
Lebih lanjut, dari hasil ujian dirinyadan bersama peserta lainnya gugur pada tes tertulis. Sedangkan untuk tes Komputer dan wawancara keduanya diatas rata-rata.(Cw1)