poto dokumentasi kepala SMA 4 Kaur
Tribun Sumatera.Com – Kaur ” Kelurahan Simpang Tiga, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 4 Kaur diduga kuat penggunaan dana APBN bantuan operasional sekolah tumpang tindih dengan penggunaan dana APBD yang dikerjakan secara swakelola tahun 2022, hal ini diketahui sabtu (27/05/2023).
Kepala Sekolah SMA N 4 Kaur saat dikonfirmasi tepat di ruang kerjanya, menjelaskan ” SMA N 4 Kaur dengan jumlah tenaga ASN 18 orang, honor SK Gubernur 18 orang, honor tenaga suka rela 5 orang, P3K 2 orang dan jumlah murid lebih kurang 509 siswa/siswi , Pada tahun 2022 SMA N 4 Kaur kami ini mengelola dana APBN atau sering disebut Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) sekitar Rp. 922.828.000,- sedangkan dana APBD melalui dinas pendidikan dan kebudayaan Provinsi Bengkulu Rp.839.698.000,- ke dua sumber dana tersebut dikelolah langsung oleh pihak sekolah ” jelas Wansidi.
“Salah satu penggunaan melalui dana BOS untuk pemeliharaan sarana dan prasarana (sapras) sekolah lebih kurang Rp. 380 juta dan penerapannya sudah kami laksanakan, seperti rehab untuk ruangan guru, pembuatan pintu, dan lainnya. yang jelas penggunaan dana sapras tersebut saya tidak mengetahui secara jelas, karena yang mengetahui secara detail itu adalah bendahara, saya hanya mengintruksikan sesuai dalam RKAS, seandainya ada temuan rekan rekan di lapangan silahkan laporkan kepada yang berkompeten di bidangnya, pada prinsipnya benar katakan benar, salah katakan salah silakan proses secara hukum” tegas Wansidi.
Tambah Kepsek SMA N 4 Kaur juga membenarkan bahwa sekolah yang saya pimpin ini juga mendapatkan kucuran dana dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu untuk pembangunan gedung serta rehab gedung diantaranya.
1. Pembangunan gedung OSIS
2. Rehab gedung tata usaha
3. Rehab gedung laboratorium kimia
4. Rehab gedung perpustakaan
5. Rehab gedung ibadah
6. Rehab gedung toilet
Dari keenam item kegiatan tersebut semuanya sudah selesai kami kerjakan dengan baik,” pungkas Wansidi.
Sementara itu dalam pantauan tim di lokasi, berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah mengenai pemeliharaan sapras tersebut, pasalnya ada beberapa gedung yang tampak kusam dan plafon yang sudah terlepas serta masih ada atap gedung yang tampak sudah rapuh yang dibiarkan begitu saja dengan anggaran sapras lebih kurang Rp. 380 juta kuat dugaan kami ada kerugian negara dalam penggunaan dana BOS.
Berdasarkan data yang dihimpun tahun 2022 SMA N 4 Kaur juga melaksanakan enam kegiatan swakelola diantaranya.
1. Rehab laboratorium kimia beserta perabotnya pagu anggaran Rp. 200.359.000,-
2. Rehab ruang tata usaha beserta perabotnya Rp.118.202.000,-
3. Rehab perpustakaan beserta perabotnya Rp.163.389.000,-
4. Rehab ruang ibadah Rp. 20.308.000,-
5. Rehab toilet Rp.84.603.000,-
6. Pembangunan ruang OSIS beserta perabotnya Rp. 252.837.000,-.
Untuk dana BOS dengan rincian pencairan tahap satu sebesar Rp. 37.542.280,- tahap dua Rp.194.089.590,- serta tahap tiga Rp. 149.093.044,- salah satu kegiatan penggunaan melalui dana BOS pemeliharaan sapras SMA N 4 Kaur dengan dana cukup fantastis sebesar Rp. 380.724.914,-.
Disisi lain ketua Sekber Media Online memberikan tanggapan ” kalau dilihat dari penjelasan Kepsek SMA N 4 Kaur dan dilihat dari kedua kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA N 4 Kaur terdapat kemiripan jenis pengerjaan, kuat ada dugaan tumpang tindih dalam penggunaan antara pemeliharaan sapras dengan kegiatan pembangunan dan rehab tersebut ” tegas Yon Maryono.
Sambungnya ” dalam waktu dekat kita akan mengirim surat resmi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu dan Dinas Inspektorat Provinsi Bengkulu, tembusan APH guna memantau atas penggunaan dana APBN dan APBD tersebut, takutnya ada kerugian negara dalam penggunaan dana tersebut ” pungkas Yon Maryono.
Sejak berita ini dipublikasikan, keterangan bendahara SMA N 4 Kaur dan pihak terkait lain konfirmasinya terus diupayakan. (Okawa)