Tribun Sumatera.com – Bengkulu Selatan –Puluhan warga Desa Padang Bindu Kecamatan Kedurang Ilir (KDI) mendatangi Kantor Desa setempat untuk meminta didampingi oleh lembaga sosial JPKP Bengkulu Selatan, untuk mempertanyakan perpanjangan kontrak yang telah terlaksana perpanjangan kontrak tower PT. Indosat , tanpa persetujuan ulang dari masyarakat dan pemerintahan desa, pada Rabu (18/7)
Menurut warga, keberadaan menara milik indosat tersebut sangat meresahkan warga apalagi saat datang musim penghujan. “Selama ini keberadaan menara ini sangat meresahkan kita, apalagi saat turun hujan banyak barang-barang elektronik yang terkena petir dampak dari menara ini dan bukan itu saja sumur-sumur warga terdekat juga mengalami dampak air bersihnya bercampur solar,” kata perwakilan warga, saat berdialog dengan perwakilan pemerintah desa dan anggota JPKP Bengkulu Selatan.
Selain itu, Warga sangat saya kecewa atas keberadaan tower tersebut, karena pihak tower tersebut tidak ada rasa tanggung jawabnya kepada masyarakat sekitar yang terkena dampak langsung atas berdirinya tower tersebut.
Untuk itu saya mohon kepada tower PT indosat untuk menepati janjinya, dulu bicara muluk-muluk jika nanti ada yang rusak akibat pendirian tower tersebut, pihaknya akan mengganti sepenuhnya dan masyarakat tidak usah khawatir.
Tapi sampai kini janji itu masih gombal alias omong kosong belaka. Oleh karena itu jika tidak bisa menepati janji seperti yang tertulis dalam surat keterangan yang diketahui, lebih baik di cabut saja tower tersebut dari pada meresahkan, karena rumah saya paling dekat dengan lokasi tower tersebut banyak sekali mengalami dampak akibat adanya tower itu.
Di samping itu, Ketua JPKP BS Junaidi Hamid pada acara pertemuan itu mengatakan, siap melakukan pendampingan asal warga memang serius akan melakukan tuntutan itu. Silahkan perwakilan warga nantinya membuat surat pernyataan bahwa kami JPKP siap untuk melakukan pendampingan, kata ketua JPKP Bengkulu Selatan. (Son)