Tribun Sumatera.com – Bengkulu Selatan ” Dugaan Mark Up harga pembelian bibit lele desa Kota Bumi kecamatan Pino kini mulai terkuak bobroknya , sebab bukan saja dari harga tetapi diduga dana pelatihan satu hari memakan dana fantastis mencapai 10 juta untuk menghadirkan Nara sumber
Hal ini di diketahui saat salah satu wartawan Bengkulu Selatan Aslan Hasibuan menghubungi lewat WhatsApp mengatakan ” Saat kami konfirmasi beberapa waktu lalu dengan TPK pengadaan lele mengatakan bahwa penyedia bibit lele itu bapak Notawan warga desa Beringin Datar ” Jelas Aslan Hasibuan
” Yang lebih parah lagi TPK tidak tahu apakah Notawan ini memang pembudidaya bibit lele atau bukan serta yang tidak kalah anehnya dana pelatihannya satu hari menghabiskan dana 10 jutaan untuk menghadirkan Nara sumber ” tutup Aslan Hasibuan
Saat di konfirmasi melalui WhatsApp inspektorat melalui Inspektur Hamdan Sarbaini mengatakan ” Pihak pemdes harus pedomani aturan , tugas pendamping desa memberikan pendampingan kepada pemdes agar melaksanakan program-program yg telah ditentukan , disini juga kami dapat info , adanya pembangunan gedung serba guna , sumber dananya dari mana ? karena tahun ini tidak boleh Pembangunan yg dilakukan diluar ketentuan ! yaitu 40% untuk BLT DD , 20 % ketahanan pangan dan hewani , 8% untuk penanganan covid19 ,serta 32% Program- program lainnya ” tegas Hamdan Sarbaini
Di tempat terpisah tim investigasi Sekber Media online sekaligus ketua LSM Kibar Hotma angkat bicara ” tidak ada alasan lagi nanti inspektorat untuk tidak mengaudit desa kota bumi ini setelah kita masukan laporan nanti , supaya menjaga Marwah sebagai institusi yang memang berintegritas dan jujur ” tegas Hotma
Upaya konfirmasi dengan pihak terkait terus di upayakan.BPA