Tribun Sumatera.Com – Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Guna meningkatkan Konektivitas jalan raya Nasional lintas barat Propinsi Bengkulu, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Bidang Direktorat Jendral Bina Marga malalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah II, Provinsi Bengkulu kembali melakukan peningkatan infrastruktur jembatan Ilik B atau lebih dikenal jembatan wisata pantai hilli tepatnya di Desa Cahaya Bahtin, Kecamatan Semidang Gumay, Kabupaten Kaur. Sabtu 19/03/2022.
Pekerjaan pembangunan jembatan tersebut dikerjakan oleh PT Bumi Arenas Rafflesia selaku kontraktor pemenang lelang, dengan Nomor Kontrak : HK.02.01-Bb25/SATKER PJN.11/PPK2.3/44. sumber dana APBN murni tahun 2022, dengan nilai kontrak 14.782.352.000, (empat belas miliyar tujuh ratus delapan puluh dua juta tiga ratus lima puluh dua ribu rupiah), masa kerja 310 hari kalender dari 11 Febuari -11 Desember.
Dikatakan Kepala Pelaksana Lapangan PT. Bumi Arenas Rafflesia, jika tidak ada kendala seperti faktor alam dan gangguan lingkungan maka jalannya pekerjaan pembangunan jembatan tersebut bisa lebih cepat dari target waktu dalam kontrak, saat ini pekerjaan jembatan ilik B atau yang lebih dikenal dengan Jembatan wisata pantai hilli, sedang dalam proses pembongkaran kontruksi jembatan lama, namun dalam waktu satu minggu kedepan tahap pembongkaran jembatan yang lama akan selesai, setelah selesai pembongkaran maka pekerjaan akan dimulai dengan pembuatan abutment atau kepala jembatan dan seterusnya. jelas Rusdi.
lanjut Kepala Pelaksana Lapangan mengatakan, sejauh ini proses pengerjaan dilapangan tidak ada kendala ataupun gangguan dari masyarakat sekitar, ya alhamdulillah dari awal bekerja hingga pekerjaan saat ini berjalan baik dan lancar serta belum ada gangguan dari alam ataupun lingkungan sekitar, masyarakat sekitar sangat mendukung jalanya pembangunan yang sedang berlangsung, kami bekerja sudah sesuai standar SOP, seperti kawan-kawan wartawan lihat sendiri, bascam ada, disekeliling pekerjaan bangunan sudah pakai pagar pengaman, para pekerja sudah standar K3, pakai helm, rompi, dan sepatu boot dan lainnya, tutup Rusdi. (Okawa)