Ironis ” Pejabat Tidak Bersalah Diberi Sanksi , Pejabat Berkali – Kali  Berbuat Asusila Nyaman Di Kursi Jabatannya 

oleh -383 views

Ali Dina : Penerapan penjatuhan hukuman/sanksi harus dijatuhkan pada orang yang melakukan kesalahan, bukan kepada orang yang tidak bersalah sama sekali , Bengkulu Selatan sedang tidak baik-baik saja 

Tribun Sumatera.com – Bengkulu Selatan ” Kota Manna, Entah apa yang menjadi dasar aturan pemimpin daerah ini dalam membina anak buahnya, karena masih lekat dan kuat diingatan kita ratusan pejabat eselon dijatuhi hukuman/sanksi berat berupa penonjoban dan penurunan jabatan tanpa adanya kesalahan. Kejadian ini terus berlangsung hanya dalam kurun waktu 2 tahun dari tahun 2019 hingga tahun 2022, sedangkan banyak pejabat yang jelas-jelas dan terbukti melakukan perbuatan asusila sama sekali tidak dijatuhi hukuman serupa atau bahkan bisa lebih berat lagi, tapi sebaliknya pejabat bersangkutan masih duduk nyaman dikursi jabatannya sembari menikmati segala fasilitas dan kesejahteraan yang melimpah dari jabatannya Jumat (17-02-23).

Adanya peristiwa asusila yang telah mencoreng kewibawaan aparatur pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Selatan akhir-akhir ini yang menyeret beberapa nama pejabat dan hingga sekarang masih hangat diperincangkan ditengah-tengah masyarakat sebenarnya hanya sebagian kecil contoh dari carut marut perilaku amoral pejabat daerah ini yang sudah sepantasnya mendapatkan hukuman/sanksi yang berat sebagaimana diatur di dalam peraturan perundang-undangan berlaku. Namun entah kapan sanksi/hukuman ini di jatuhkan kepada pejabat berangkutan, karena tidak menutup kemungkinan kasus ini menguap begitu saja sebagaimana diduga peristiwa serupa sering terjadi dan tidak ada proses tindak lanjut apapun apalagi dijatuhi hukuman/sanksi.

Dua peristiwa ini tentunya menyisakan pertanyaan yang besar bagi kita, sebenarnya apa yang menjadi dasar, aturan, pedoman pemimpin daerah ini dalam membina hingga menjatuhkan hukuman/sanksi pada anak buahnya, karena disatu sisi begitu banyak anak buahnya yang tidak bersalah dijatuhi hukuman/sanksi yang berat tanpa adanya proses/prosedur hingga pembuktian kesalahan, disisi lain begitu banyak anak buahnya yang jelas-jelas terbukti melakukan kesalahan tidak diproses hingga selesai apalagi dijatuhi hukuman/sanksi.

Saat dikonfirmasi di tempat kediamannya sekretaris Sekber Media Online Ali Dina yang akrab disapa Ali ini angkat bicara mengenai peristiwa tindakan asusila yang cukup viral dan menghebohkan yang menyeret beberapa nama pejabat daerah ini yang seharusnya menjadi suri tauladan yang baik bagi masyarakat.

Ali Dina menyarankan agar pejabat yang melakukan perbuatan tercela yang telah mencoreng nama baik pemerintah daerah itu agar segera diproses terutama pada tingkat internal pemerintah daerah melalui lembaga Inspektorat daerah, Bupati Bengkulu Selatan harus objektif dan tidak tebang pilih serta bertindak tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku, khususnya mengenai peraturan perundangan mengenai disiplin ASN, jangan sampai kasus ini menguap begitu saja nantinya karena demi kebaikan daerah ini, pungkas Ali.

Ali Dina juga menambahkan penerapan penjatuhan hukuman/sanksi pada ASN pejabat yang berbuat asusila adalah tindakan yang benar dan tegas sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, tetapi jika menjatuhkan hukuman/sanksi pada ASN pejabat yang tidak bersalah apalagi dihukum/disanksi secara berjama’ah menurut saya siapapun akan membantah tindakan tersebut, jangan sampai Bupati menjatuhkan hukuman/sanksi disiplin berat seperti penonjoban dan penurunan jabatan pada ratusan pejabat yang tidak bersalah seperti peristiwa yang kerap terjadi beberapa waktu yang lalu, apalagi peristiwa tersebut sudah dinyatakan sebagai tindakan tanpa dasar aturan yang jelas oleh KASN-RI sehingga merugikan ratusan ASN yang tidak bersalah, sehingga KASN-RI mewajibkan Bupati wajib mengembalikan jabatan ASN yang tidak bersalah tersebut.

Ali juga mengungkapkan bahwa rangkaian peristiwa yang terjadi ini harus menjadi I’tibar/ pelajaran bagi pemimpin daerah ini dan mulai untuk membenahi tatanan birokrasi berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku tetapi bukan berdasarkan dasar-dasar pertimbangan yang tidak jelas, karena negara kita adalah Negara hukum dan birokrasi dijalankan berdasarkan sistem merit (objektivitas, prestasi kerja) bukan sistem spoil (kekeluargaan, kekerabatan dan faktor “X” lainnya), menurut saya belum terlambat bagi pemimpin daerah ini untuk berbenah dan mematuhi KASN-RI sebagai salah satu niat baik dan langkah awal yang positif untuk memperbaiki tatanan birokrasi daerah ini, serta menerapkan peraturan perundangan yang berlaku secara tegas dan konsekuen, terakhir Ali mengharapkan kepada seluruh elemen masyarakat Bengkulu Selatan antara lain tokoh masyarakat, cendikiawan, tokoh agama, kaum akademisi, LSM, media-media surat kabar dan online serta elemen-elemen masyarakat lainnya tidak hanya diam tetapi juga harus aktif untuk terus intens ikut mengontrol jalannya pemerintahan daerah yang kita cintai ini demi kebaikan daerah ini ke depannya sembari mengutip kata-kata mutiara dari Ali Bin Abi Thalib yang berbunyi, “ Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, Tapi karena diamnya orang-orang baik “, ujar Ali mengakhiri pembicaraan.(BPA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.