Bengkulu Selatan – Terkait atas pemberitaan di media Wakil Bupati Bengkulu Selatan Rifa’i Tajudin siap perbaiki mesin tersebut agar semuanya bisa di fogging guna membunuh sebagian besar nyamuk yang infektif dengan cepat. Di samping memutus rantai penularan, juga menekan jumlah nyamuk agar risiko penyakit DBD juga menurun.
“Jika memang tidak ada dana perbaikan mesin fogging tersebut maka bilang sama kabid P2P agar mesin Fogging bawah ketempat saya biar saya perbaiki dengan dana pribadi terkait hal ini akan saya datangi dulu pihak Dinas Kesehatan” jelas Wabup saat di konfirmasi melalu telpon selular.
Setelah mendapatkan info wabup Bengkulu Selatan Rifa’i Tajudin mendatangi Kantor Dinkes dan marah – marah pihak media langsung mengkonfirmasi Wabup.
” Ya tadi sudah saya datangi dan akan saya pastikan besok akan di fogging” Tegas Wabup.
Ditempat terpisah Ketua tim Investigasi Sekber Media Online Julian AO angkat bicara” jika terjadi ada yang meninggal terkait atas terjangkit DBD maka kami dari sekber media akan melaporkan Dinas Kesehatan secara hukum” Tegas Julai AO
Terkait dengan kendala rusaknya mesin fogging sampai satu minggu dimana angka DBD di Bengkulu Selatan saat ini sudah cukup tinggi.
“kok pihak Dinas bisa sampai satu minggu mesin fogging belum bisa beroperasi yang membuat anehnya lagi diduga tidak ada anggaran dana untuk perbaikan tersebut!! Kalau untuk perjalanan dinas mereka menganggarkan bahkan diduga cukup pantastis, ini cuma mesin fogging kok bisa berminggu-minggu rusak bahkan kondisi mesin masih di gudang Dinkes bukan di bengkel” Tegas Julian AO
Untuk kedepan pihak sekber media online akan melaporkan persoalan ini ke Bupati Gusnan Mulyadi terkait atas kinerja pihak Dinkes bahkan akan meminta Bupati agar dapat mengevaluasi Plt Dinkes dan kabid P2P
” Kami dari sekber media akan mendatangi langsung bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi untuk menyampaikan terkait atas anggaran dana perbaikan mesin fogging yang sangat disayangkan mesin fogging sampai satu minggu masih di gudang dan belum bisa di gunakan diduga pihak Dinkes tidak melakukan perbaikan mesin tersebut, selain itu kita juga akan menyampaikan agar Bupati gusnan mulyadi dapat mengevaluasi Plt dan Kabid P2P Dinas Kesehatan atau memberikan sangsi terkait atas kurang respons terhadap DBD, apakah anggaran DBD kecil? Atau kiranya dana operasional?.. sehingga diduga kurang respons”. Tegas Julian Ao.BPA