Tribun Sumatra.com – Sumut – jajaran kepolisian polres Mandailing Natal dan polisi daerah Sumatra Utara (Polda Sumut) tetap melakukan pengusutan terkait kasus yang diduga akibat kebocoran pipa gas beracun mengakibatkan warga masyarakat jadi korban yang di kelolah perusahaan PT.Sorik Marapi Ggeottermal Power (SMGP) berlokasi di Mandailing Natal Sumatera,(Madinah).
Kabid Humas Polda Sumut,Kombes Pol, Hadi Wahyudi meyebutkan, pihaknya sudah membentuk Tim guna mengusut tuntas kasus dugaan kebocoran pipa gas Hidrogen sulfida (H2S).berdasarkan informasi yang diterimanya dari polres Madina,ada sekitar 58 orang warga masyarakat desa di desa si bonggor Julu, kab. Mandailing Natal Sumatera Utara keracunan gas beracun dan di larikan ke RS akibat menghirup gas beracun hidrogen sulfida (H2S).dugaan sementara,gas itu berasal dari kebocoran pipa didalam sumur gas milik PT.sorik Marapi Ggeottermal Power ( SMGP), power diwallvad AAE Banjar manggis pada hari Minggu (6/3/2022) sekitar pukul 16:00 wib sore hari.
Efek kejadian tersebut,sekitar 58 warga masyarakat terimbas mengalami keracunan menghirup gas beracun,dan mendapat perawatan instensif di dua rs,
RS peyabungan dirawat 36 orang,RS permata Madina 22 orang.sekitar 36 orang sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit kerumah masing masing karna Uda kembali pulih ujar Kabid Humas Polda Sumut (Kombes pol Hadi Wahyudi)diruang kerjanya,Senin (7/3/2022).
Dari kasus ini, gubernur sumtra Utara Edy Rahmayadi,akan menyurati pihak menejemen perusahaan PT. SMGP agar pipa gas yang melintang di permukiman warga masyarakat tetap dijaga dan diperhatikan oleh pihak perusahaan yang berlokasi di Mandailing Natal Sumatra Utara,agar jangan terulang lagi kejadian seperti ini yg bisa mengakibatkan korban jiwa terhadap warga sekitar dan selalu menjaga ramah lingkungan terutama polusi udara tetap dijaga dari gas gas beracun kata Edy Rahmayadi (Gubsu) di kantor gubernuran Medan,Selasa 8/3/2022.(Team/Rendy.r)