Poto Dokumentasi
Kaur – Tribun sumatera.com – Persoalan sampah masih menjadi masalah bersama, terutama sampah plastik yang sulit terurai. Oleh karena itu, perlu kesadaran bersama agar sampah dapat semakin berkurang.
Menindaklanjuti hal tersebut, Kepsek dan dewan guru SMPN 14 Kaur mengajarkan kepada siswa-siswi mengolah sampah menjadi produk bernilai ekonomi.
Salah satu muatan kurikulum dalam penerapan kurikulum merdeka di SMP N 14 Kaur adalah kegiatan kokurikuler yaitu Projects Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Pada tahun ajaran 2024/2025 mengambil tema pemanfaatan sampah anorganik, jum’at (20/09/2024).
Beberapa produk yang di hasilkan dari daur ulang sampah anorganik di antaranya bunga, tas, vas bunga, hiasan dan sebagainya. Sementara untuk jangka panjangnya sampah organik di manfaatkan menjadi pupuk kompos dan sebagainya. Untuk saat ini kerajinan ini masih menggunakan alat seadanya.
Kepsek SMP N 14 Kaur sangat mengapresiasi siswa-siswi nya yang berkemauan belajar menyalurkan skilnya mengelola sampah menjadi produk bernilai ekonomi.
Menurutnya. Ini salah bentuk dalam rangka memberikan edukasi kepada siswa-siswi dan masyarakat sekitar, bahwa sampah bisa menjadi berkah dengan di olah menjadi barang berekonomi baik sampah organik maupun anorganik.
“Terlebih, melihat kondisi sampah semakin hari semakin menumpuk, biak di lingkungan sekitar umumnya kaur,” ucap Siprian Hadi, M.Pd.
Salah seorang guru sangat mendorong siswa-siswi dan masyarakat untuk mengubah mindset dan memulai sesuatu yang positif dalam mengelola dan menangani sampah bisa bernilai ekonomi menambah penghasilan sehari-hari.
Penanganan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya Pemerintah Daerah Kaur dalam hal ini DLH saja. Sebab, jika hanya mengandalkan pemerintah saja, tanpa adanya kesadaran masyarakat maka akan sia-sia.
Walaupun sampah itu di bersihkan setiap hari oleh petugas DLH, tapi perlu gerakan kesadaran dari semua elemen masyarakat. Langkah kecil dalam pengolahan sampah seperti ini akan berdampak luas terhadap kelestarian dan kebersihan lingkungan sekitar.
“Dimana, sampah organik bisa di manfaatkan pupuk organik dan lainya. Sedangkan, sampah anorganik bisa di olah menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual. Selain sampahnya berkurang, dari upaya ini bisa menambah pendapatan,” tegas Hanifah, S.Si.
Sementara itu salah seorang wali murid menekankan Kepada Pemda Kaur untuk bisa mensuport kreatif dan inovasi SMP N 14 Kaur ini, misal mengadakan pelatihan, sosialisasi dan sebagainya.
Tentunya kami selaku wali murid sangat mendukung kreatif dan inovasi Kepsek dan Dewan guru SMP N 14 Kaur tersebut.
Dimulai dari langkah yang kecil bisa berdampak sangat besar, meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, bahwa sampah bisa memiliki manfaat jika di olah dengan keterampilan dengan cara yang benar. Berjayalah selalu SMP N 14 Kaur, pungkas Biman. (Okawa)