Tribun Sumatera.com – Bengkulu Selatan ” Seringkali kita menganggap enteng dari apa yang kita bicarakan atau apa yang kita janjikan pada seseorang. Bukanlah hal yang aneh jika kita seringkali, mungkin tanpa sadar atau mungkin dengan maksud bercanda, basa-basi atau hanya sekedar nyeletuk, kita mengeluarkan kalimat atau kata-kata yang mungkin saja bisa berdampak besar bagi si pendengar
Sama halnya yang terjadi isu Dugaan suap milyaran di pansus DPRD Bengkulu Selatan yang sekarang lagi heboh diberitakan beberapa media online terus berlanjut, hal ini terjadi menurut penilaian saya tidak mungkin tidak ada sebab , kenapa saya katakan demikian kalau ada asap berarti ada api dan ini berlandaskan dari pengakuan dari seorang yang terlibat langsung di dalam pelaksanaan pansus yang notabene salah satu oknum anggota DPRD berinisial K
Terkait klarifikasi oknum oknum anggota DPRD yang menyatakan bahwa itu hanya obrolan di warung kopi saja menurut saya sangatlah tidak relevan , kenapa saya katakan demikian karena Seorang anggota DPRD seharusnya menjaga sikap bicara di manapun tempatnya
Jadi Wajar saja ini menjadi polemik kalau keluar perkataan dugaan menerima suap ini adalah orang yang memang berkompeten di dalam pelaksanaan pansus tersebut ,
Lain cerita kalau yang berbicara itu seseorang yang tidak terlibat langsung di dalam pelaksanaan pansus tersebut , maka saya anggap sah – sah saja dia mengatakan bahwa itu obrolan di warung kopi di saat di klarifikasi sebab dia tidak ada competent di dalam pelaksanaan pansus tersebut
Tetapi kalau perkataan ini keluar dari mulut seseorang oknum anggota DPRD yang notabene berkapasitas sebagai anggota dari pansus tersebut , maka wajar – wajar saja ini perlu di pertanyakan dan harus di tindaklanjuti karena sesui kata pepatah Mulutmu Harimaumu
Maka marilah kita serahkan kembali ke masyarakat Bengkulu Selatan untuk menilai persoalan ini . (Opini)
Penulis : Yon Maryono (Ketum Sekber Media Online )